Skip to main content

Sosiologi Sastra sebagai Persatuan Ilmu


Oleh: Ade Irma

Dalam instansi pendidikan entah sekolah maupun universitas, banyak berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat kita pelajari. Salah satu ilmu yang dapat kita temukan ialah sosiologi sastra. Berdasarkan sebutannya, sosiologi sastra terbentuk dari kata sosiologi dan sastra yang berarti bahwa ada perpaduan antara ilmu sosiologi dengan ilmu sastra. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai ilmu sosiologi sastra, tentu kita butuh pedoman atau sumber agar lebih memahaminya. Sumber itu dapat berasal dari internet maupun buku. Untuk mempermudah dalam mencari sumber buku yang tepat mengenai sosiologi sastra, berikut adalah salah satu buku yang tepat bagi pembaca mengenai sosiologi sastra.
Buku ini bertema tentang sosiologi sastra dengan judul Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian Terhadap Sastra Indonesia yang ditulis oleh Wiyatmi dan diterbitkan oleh Kanwa Publisher pada 2013. Dengan jumlah halaman 197 dan format buku berbentuk PDF. Sang penulis, Dr. Wiyatmi, M. Hum kelahiran Purworejo, 10 Mei 1965 adalah seorang dosen sastra Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta. Karya-karyanya yang lain, ialah Pengantar Kajian Sastra (2006), Psikologi Sastra (2009), Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya dalam Sastra Indonesia (2012), buku kumpulan puisi Pertanyaan Srikandi (2012), dan Sejarah Sastra Indonesia Berpersepektif Gender (2012, bersama Maman Suryaman, Nurhadi, dan Else Liliani).
Mengenai isi buku, materi-materi yang terdapat didalamnya dapat dikelompok menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah tentang hikayat sosiologi sastra yang meliputi pengertian sosiologi, pengertian sastra, dan hubungan serta kesamaan antara kedua ilmu tersebut. Bagian kedua membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan sosiologi sastra yang diawali dengan asal mula sastra, teori strukturalisme genetik, sastra dan marxis, sosiologi pengarang, sosiologi karya sastra, sosiologi pembaca, hingga teori hegemoni Gramsci. Yang terakhir ialah sosiologi penerbitan dan pendistribusian yang membahas tentang keterkaitan antara karya sastra dan penciptanya/pengarang yang kemudian karya tersebut diterbitkan dengan bantuan dari penerbit hingga sampai ditangan pembaca.
Berdasarkan klasifikasinya, buku karangan Wiyatmi ini tentu termasuk dalam buku nonfiksi dengan sasaran pembacanya, yaitu orang-orang akademisi, seperti dosen atau mahasiswa jurusan sastra Indonesia. Pada setiap buku apapun terdapat kelemahan dan kelebihannya, termasuk buku ini. Kelebihan dari buku ini adalah yang pertama mudah didapatkan bebas di situs internet, lalu dari segi isi buku pengurutan buku ini terstruktur dari hikayat hingga pembahasan mengenai kajian teori yang dijelaskan, dan terdapat contoh kajian langsung yang dijelaskan oleh WIyatmi. Sedangkan kelemahan buku ini antara lain, banyak kata yang sukar dimengerti oleh masyarakat awam sehingga buku ini tidak cocok untuk semua kalangan. Dari segi perbandingan, buku yang dapat dibandingkan dengan buku Wiyatmi ini salah satunya adalah dengan buku sosiologi sastra karya Sapardi Djoko Damono. Perbandingannya dapat dilihat dari tahun penerbitan kedua buku yang sangat jauh berbeda, buku Wiyatmi pada tahun 2013, sedangkan buku Sapardi diterbitkan tahun 1979. Hal lain dari perbandingan kedua buku tersebut ialah buku Wiyatmi terdiri dari 197 halaman dengan penjelasan yang terstruktur dari hikayat hingga contoh kajian teori yang ia paparkan, sedangkan pada buku Sapardi yang hanya terdiri dari 88 halaman ini penjelasannya lebih banyak memberikan bukti masalah pada setiap zaman para tokoh terkemuka yang ia jelaskan.
Demikian resensi salah satu buku yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk menambah pengetahuan mengenai ilmu sosiologi sastra ini. Seperti yang sudah diketahui pada paragraf sebelumnya, buku ini cocok untuk para pembaca yang memang seorang akademisi, seperti dosen maupun mahasiswa jurusan sastra Indonesia. Namun, buku ini tidak cocok bagi masyarakat biasa karena dari segi bahasa banyak kata yang sukar dimengerti. Selain itu, buku ini juga menjelaskan dengan baik tentang hakikat sosiologi sastra hingga contoh kajian teori-teori dalam sosiologi sastra yang dapat membantu pembacanya agar lebih memahami tentang sosiologi sastra. Jika dibandingkan dengan buku lain, seperti buku sosiologi sastra karya Sapardi Djoko Damono, buku karya Wiyatmi lebih cocok dibaca untuk para pembaca yang baru akan memahami tentang ilmu sosiologi sastra karena jumlah halaman yang lebih banyak, namun memberikan informasi yang jelas dan struktur pembahasannya yang sesuai.

Comments

  1. Halo Ade Irma. Gambar mindmap dengan tulisan sudah sesuai. Tidak ada yang dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangkan. Hanya saja gambar minmapnya terlalu kecil sehingga bagi saya yang mempunya mata minus harus susah payah zoom in gambar tersebut. Selebihnya sudah bagus. Terima kasih. Semangat. Hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENOKOHAN DALAM CERPEN MALAIKAT JUGA TAHUKARANGAN DEWI LESTARI DANMAAFKAN BUNDA,ANAKKU!” KARANGAN IRNA SYAHRIAL : KAJIAN INTERTEKSTUAL (Oleh: Anisa Yulicahyanti)

PENOKOHAN DALAM CERPEN  MALAIKAT JUGA TAHU KARANGAN DEWI LESTARI DAN MAAFKAN BUNDA,ANAKKU!”  KARANGAN IRNA SYAHRIAL : KAJIAN INTERTEKSTUAL ABSTRAK Karya sastra sebagai proses kreatif yang merupakan gambaran masyarakat dibentuk oleh pandangan sang pencipta. Sebuah karya sastra dapat pula menjadi contoh atau sandaran bagi karya sastra yang lahir berikutnya. Pada c erpen Malaikat Juga Tahu karya Dewi Lestari dan cerpen  Maafkan Bunda,Anakku! Karya Irna Syahrial   diindikasikan mengandung perbedaan serta persamaan didalamnya. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penokohan dari cerpen Malaikat Juga Tahu karya Dewi Lestari dan cerpen  Maafkan Bunda,Anakku! Karya Irna Syahrial  Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan kajian intertekstual yang dikemukakan oleh Pradopo. Adapun dalam penelitian ini didapat hasil yaitu adanya persamaan tokoh kedua cerpen yang menekankan tokoh yang menderita Down Syndrom. Dalam kedua cerpen ini ditemukan  bahwa masyarak

KONFLIK DALAM LAKON MENTANG-MENTANG DARI NEW YORK KARYA MARCELINO ACANA JR. (KAJIAN SOSIOLOGI)

Bima Dewanto Program Studi Sastra Indonesia Abstrak Budaya dan tradisi masyarakat di dunia memiliki keanekaragaman yang sangat banyak. Masing-masing dari budaya yang mereka miliki berasal dari latar belakang sosial yang khas dan budaya yang berbeda satu sama lain. Setiap kelompok masyarakat membawa kebiasaan dan tradisi masing-masing dalam kehidupannya sehari-hari. Tradisi yang mereka jalankan adalah hasil dari pembelajaran, perkembangan, dan proses yang mereka jalani bersama masyarakat lainnya. Proses ini membentuk identitas budaya dalam diri individu sehingga memotivasi seseorang untuk belajar tentang sikap dari kelompok masyarakat sendiri maupun kelompok masyarakat lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan kepada pembaca mengenai konflik dalam lakon Mentang-mentang dari New York. Metode yang digunakan merupakan metode deskriptif dengan teknik analisis kualitatif. Objek dari penelitian ini ialah naskah drama Mentang-mentang dari New York karya Marcellino Aca

Soekarno Sang Guru Bangsa: Resensi Buku Biografi

Ditulis oleh Ade Irma S iapa yang tak kenal dengan sosok fenomenal yang pernah dimiliki bangsa ini. Dari Sabang hingga Merauka, bahkan ditiap penjuru pun, jika disebutkan nama tokoh ini tentu mengetahuinya. Siapa lagi jika bukan Ir. Soekarno. Presiden pertama Indonesia yang tak hanya dikenal di negerinya sendiri melainkan pula di dunia internasional. Jika kita belajar mengenai sejarah kemerdekaan Indonesia, pastilah nama beliau tidak berhenti disebutkan. Secara umum, Soekarno memang dikenal sebagi tokoh kemerdekaan Indonesia sekaligus presiden pertama. Namun, seberapa jauh kita mengenal sosok penting yang pernah dimiliki oleh bangsa ini? Jika kita ingin mengenal lebih jauh tentang Soekarno, banyak sekali sumber yang dapat membantu. Salah satunya adalah buku biografi. Buku biografi yang berjudul Soekarno Sang Guru Bangsa adalah karya dari Anom Whani Wicaksana. Diterbitkan oleh C-Klik Media pada tahun 2018. Dengan jumlah halaman 210 dan harga buku Rp39.000,00. Anom sendiri