Belajar Sosiologi Sastra dengan Sederhana
Apa
yang pertama kali kita pikirkan saat mendengar kata sosiologi sastra? Untuk
orang-orang awam mungkin frasa itu terdengar asing. Akan tetapi, bagi pengkaji
sastra, teori tersebut sangat relevan untuk dipelajari serta diaplikasikan
dalam kajian sastra.
Wiyatmi
dalam bukunya yang berjudul sosiologi
sastra, mencoba menjelaskan secara ringkas dan sederhana mengenai apa iru
hakikat sosiologi sastra berserta sejarah dan penerapannya. Menurutnya, sosiologi sastra merupakan
ilmu interdisipliner antara ilmu
sosiologi yaitu ilmu yang bersifat
objektif dan ilmiah dengan ilmu sastra yang bersifat subjektif dan personal. Buku
ini tidak terlalu
tebal, ada 197 halaman yang diterbitkan oleh Kanwa Publisher. Jika dilihat dari
konten buku, target pembacanya adalah akademisi dan penikmat sastra. Menurut hemat
saya buku ini sangat layak dibaca untuk orang awam yang ingin mengetahui ilmu
sosiologi sastra karena, buku
ini bersifat pengantar.
Wiyatmi
sendiri merupakan dosen Sastra Indonesia di Universitas Negeri Yogjakarta
(UNY). Ketertarikannya akan sastra Indonesia dimulai saat ia kecil. Ia mendapat
pengaruh dari keluarganya. Hal tersebutlah yang membuatnya memutuskan untuk
kuliah Sastra Indonesia di Universitas Gajah Mada (UGM) dan semenjak itulah
karir kepenulisannya dimulai. Sampai saat ini ia telah membuat banyak buku seperti sejarah sastra prespektif gende, kritik
sastra dan sampai saat membuat buku Sosiologi
Sastra.
Wiyatmi
membagi buku ini atas tujuh bab, meskipun perbab dijelaskan secara singkat
namun Wiyatmi memberikan contoh dan penerapannya. Hal pertama yang disampaikan di dalamnya yaitu apa itu
hakikat sosiologi sastra, bagaimana disiplin ilmu ini bisa menjadi sebuah
disiplin ilmu yang ilmiah.
Lalu,
yang kedua buku ini menjelaskan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan
sosiologi sastra. Wiyatmi memulai dari mimesis yang dikemukakan oleh Palto
sebagai ujung tombak sejarah sosiologi sastra. Setelah itu beranjak kepada
Aristoteles yang merupakan murid dari Plato. Aristoteles mengemukakan mimesis
dalam sastra dalam bentuk proses kreatif. Lalu sosiologi sastra berkembang
lebih jauh lagi oleh Johan Gottfried von Harder dan Madame de Steal yang
beranggapan bahwa ada hubungan anatar Sastra dengan lingkungan sosial, iklim,
geografi, dan lembaga sosial. Setelah itu dalam buku ini dilanjutkan
perkembangan sosiologo sastra oleh Trine dan Lucien Goldmann dengan uraian
asal-usul (genetic) karya sastra. Setelah itu perkembangannya ditandai dengan
sastra dan marxisme tokohnya yaitu Karl Marx, Georgi Plekanov, dan Georg
Lucas. Dalam pembahasan ini memang tidak
terlalu dijelaskan secara detail dari pemikiran tiap-tiap aliran. Namun,
terdapat contoh penerapan pada setiap
kajian.
Pada
pembahasan selanjutnya Wiyatmi menjelaskan mengenai sosiologi pengarang, karya
sastra, dan pembaca. Di sini dijelaskan
secara detail bagaimana sosiologi pengarang mempengaruhi karya sastra apa saja
yang mempengaruhi pengarang dalam membuat karya sastra. Dan bagaimana pembaca
terpengaruh oleh karya sastra dan pengarang.
Setelah
itu, Wiyatmi menjelaskan bagaimana sosiologi penerbitan dan distribusi karya
sastra. Ia menjelaskan bagaimana ideologi penerbit bisa mempengaruhi karya
sastra dan juga distribusi buku dari yang akan dibagikan kepada pembaca. Distribusi buku dapat dibagikan
secara gratis atau hibah, atau dijual di pasaran dengan berbagai stategi (bedah buku dan seminar)
Jika
kita bandingkan dengan buku Pengantar Sosiologi Sastra karya Sapardi Djoko
Damono. Wiyatmi dalam Sosiologi Sastra mejelaskan dengan bahasa yang sederhana,
akan tetapi definisi yang dijelaskan terlalu umum dan kurang spesifik. Penulis
kurang memberikan konteks sejarah pada setiap pemikiran. Dalam buku Sapardi
bagian pemikiran setiap tokoh dibahas secara rinci dan apa yang membedakan tiap-tiap
pemikirannya. Akan tetapi sebagai salah satu yang menjual dari buku Sosiologi
karya Wiyatmi. Ia selalu memberikan contoh penerapan penkajian novel atau karya
sastra dari tiap-tiap aliran sosiologi sastra.
Buku
ini sangat cocok untuk mempelajari sosiologi sastra dan ingin langsung
menerapkannya dalam menkaji karya sastra. Buku pengantar yang cukup ringkas dan
mudah dipahami oleh orang yang tertarik dalam pengkajian sastra. Selain itu
buku ini dapat diunduh secara gratis dalam bentul PDF.
Comments
Post a Comment