Resensi Buku Sosiologi Sastra Katya Wiyatmi
Identitas
Buku
Judul
buku : Sosiologi Sastra
Penulis : Wiyatmi
Penerbit : Kanwa Publisher
Tahun
Terbit : 2013
Perwajahan
Bentuk Buku. : PDF
Macam dan
Jenis Buku
Buku Sosiologi Sastra ini tergolong jenis buku
non fiksidan tergolong macam buku ilmiah yang diperuntukan untuk kalangan
akademisi atau masyarakat umum peminat ilmu kajian sosiologi sastra
Tentang
Penulis
Dr. Wiyatmi, M. hum lahir di Purworejo, 10 Mei 1965. Sejak 1990. Wiyatmi
mengajar sejumalah mata kuliah sastra di Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. BeberapaKarya Wiyatmi antara lain :Pengantar Kajian Sastra (2006), Psikologi Sastra
(2009), Kritik Sastra Feminis: Teori dan
Aplikasinya dalam Sastra Indonesia (2012), buku kumpulan puisi Pertanyaan Srikandi (2012), Sejarah Sastra Indonesia Berpersepktif
Gender (2012), bersama Maman Suryaman, Nurhadi, dan Else Liliani. Menjadi Perempuan Terdidik, Novel Indonesia dan
Feminisme (2013), dll.
Konten Buku
Ringkasan buku:
Terdapat
tujuh bab pokok pembahasan yang terdiri dari Hakikat Sosiologi Sastra,
Pertumbuhan dan Perkembangan Sosiologi Sastra, Sosiologi Pengarang, Karya
Sastra, dan Pembaca, Sosiologi Penerbitan dan Distribusi Karya Sastra,
Sosiologi Sastra Marxis, Strukturalisme Genetik, dan Teori Hegemoni Gramsci
dalam Kajian Sosiologi Sastra. Pada bab pertama tentang Hakikat Sosiologi
Sastra, membahas tentang bagaimana kaitan ilmu sosiologi sebagai pendekatan
terhadap kajian sastra dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan sosial.
Sosiologi sastra memahami karya sastra melalui perpaduan ilmu sastra dengan
ilmu sosiologi (interdisipliner). Menurut Swingewood (1972) sosiologi merupakan
studi ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat, studi mengenai
lembaga-lembaga dan proses sosial. sosiologi maupun sastra memiliki objek
kajian yang sama, yaitu manusia dalam masyarakat, memahami hubungan-hubungan
antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut di dalam
masyarakat. Bedanya, kalua sosiologi melakukan telaah objektif dan ilmiah
tentang manusia dan masyarakat, telaah tentang Lembaga dan proses sosial,
mencari tahu bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia berlangsung, dan
bagaimana ia tetap ada; maka sastra menyusup, menembus permukaan kehidupan
sosial dan menunjukkan cara-cara manusia menghayati masyarakat dengan
perasaannya, melakukan telaah secara subjektif dan personal.
Buku ini
menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan sosiologi sastra yang awal
mulanya dijelaskan dengan teori Plato dan Artistoteles yang memandang sastra
hanya sebatas tiruan (Plato) dan tidak hanya sebagai tiruan, namun juga sebuah
proses kreatif (Aristoteles). Dari kedua tokoh tersebut, berkembanglah
teori-teori sosiologi sastra dari para ahli, seperti Johan Gottfried von Herder
yang memandang sosiologi sastra berhubungan dengan faktor lingkungan dan
geografis tempat karya sastra itu sendiri muncul dan pandangannya tersebut
tidak jauh berbeda dengan Madame de Steal : sosiologi sastra
ditentukan dengan lembaga sosial, seperti agama, adat istiadat, dan hukum
terhadap sastra. Perkembangan sosiologi sastra kemudian semakin berkembang
dengan berbagai macam teori dan pendapat dari para ahli seperti, Hippolyte
Taine, Lucien Goldmann, Karl Marx, Frederick Engels, Georgi Plekanov, Georg
Lukacs, Rene Wellek, Austin Werren, dan Iat Watt. Para ahli tersebut ada yang
beberapa memiliki pandangan yang sama, namun sedikit mereka kembangkan sehingga
ada hal yang berbeda dari tiap pandangan masing-masing.
Pada sosiologi pengarang, mengkaji tentang status sosial, ideologi
sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra.
Sosiologi karya sastra membahas tentang karya sastra itu sendiri, apa yang
tersirat di dalam karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya. Sosiologi
pembaca mengkaji pembaca yang pengaruh sosial karya sastra. Sedangkan Ian Watt,
mengembangkan pandangan kedua tokoh tersebut menjadi konteks sosial pengarang,
sastra sebagai cermin masyarakat, dan fungsi sosial sastra. Konteks sosial
pengarang mengkaji posisi sosial pengarang dalam masyarakat dan kaitannya
dengan pembaca. Sosiologi sastra yang mengkaji sastra sebagai cermin masyarakat
mengkaji sejauh mana sastra dapat dianggap sebagai mencerminkan keadaan
masyarakat. Fungsi sosial sastra mengkaji sampa berapa jauh nilai sastra
berkaitan dengan nilai sosial. Beberapa tokoh marxis juga memiliki pandangan
yang hampir-hampir mirip terhadap sosiologi sastra.
Selain menjelaskan tentang sosiologi sastra dengan teori-teori dari
para ahlinya, buku ini juga menjelaskan tentang sosiologi penerbitan dan
distribusi karya sastra itu sendiri. Seperti yang kita tahu bahwa penerbitan
dan pendisitribusian karya sastra merupakan dua hal yang tidak dapat dilupakan
dalam mendukung keberadaan karya sastra sehingga karya sastra tersebut dapat
dinikmati oleh pembaca, sampai pada pengaruhnya, bahkan juga serta membentuk
tata nilai masyarakat. Penerbitan dan pendistribusian yang dijelaskan pada buku
ini tidak terlepas dari hubungan antara karya yang dihasilkan pengarang,
penerbit, dan pembacanya. Karya sastra yang dihasilkan oleh pengarang tidak
akan sampai pada pembaca jika tidak melewati proses penerbitan, begitupun
sebaliknya, penerbit tidak akan bisa menerbitkan buku untuk pembaca jika tidak
ada hasil karya sastra dari pengarang. Jadi, dapat dikatakan bahwa hubungan
antara pengarang, penerbit, serta pembaca dalam hal ini sangatlah penting dan
menimbulkan timbal balik. Pengarang yang ingin menerbitkan bukunya pada
penerbit harus melewati beberapa tahan penyeleksian buku sebelum buku itu
diterbitkan. Seperti pada buku ini dijelaskan bahwa proses itu meliputi
penentuan bentuk fisik buku dan akan seperti apa cara penyampaian buku tersebut
untuk diterbitkan. Dalam pendistribusian buku, penerbit dapat mendistribusikan
buku dengan cara hibah atau penjualan. Sehingga proses akhir semua itu sampai
pada pembaca dan seperti apa pengaruhnya dalam tatanan nilai kemasyarakatan.
Kelebihan buku:
-
Bahasa
yang digunakan sederhana Dan bisa dipahami orang awam
-
disertai
dengan studi kasus untuk membawa pembaca pada pemahaman yang baik
-
tergolong
buku yang dapat dibaca dengan cepat dilihat dari ketebalan buku yang hanya 197
halaman
-
tersedia
dalam PDF atau E-book sehingga dapat diunduh secara gratis melalui website yang
tersedia
Kekurangan
-
Terdapat
kata yang sulit dipahami atau perlu membuka kamus dalam memahaminya sehingga
membutuhkan waktu, seperti interdisipliner dan homologi
Nilai dan
Perbandingan
Saya sabagai
pe-resensi akan membandingkan buku Sosiologo Sastra Karya Wiyatmi ini dengan
buku Sosiologi Sastra karya Sapardi Djoko Damono. Buku karya Sapardi Djoko
memiliki bahasa yang digunakan butuh pemahaman yang mendalam dan kurang
disertai dengan studi kasus yang terkini sementara Buku Sosiologi Sastra Karya
Wiyatmi menggunakan bahasa yg sangat mudah dan dilengkapi studi kasus untuk
pemahaman Yg lebih baik.
Comments
Post a Comment