Romantisisme Cerpen Kenyataan Adalah Sandiwara Karya O.
Henry

Makalah
ini dibuat sebagai UAS (Ujian Akhir Semester) mata kuliah Menulis yang diampu
oleh: Dr. Fathiaty Murtadho, M. Pd. dan Gres Gresia Azmin, M. Pd
Nama/NIM:
Nabila
Yusufa/2125164566
PRODI
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Makalah ini merupakan sebuah hasil analisis terhadap
cerpen Kenyataan Adalah Sandiwara dalam kumpulan cerpen Cinta Yang
Hilang milik O. Henry yang diterjemahkan oleh Sunaryono Basuki K.S. Bagaimana saya
mencoba menganalisa ideologi romantik yang digambarkan O. Henry dalam cerpennya
dan hubungannya dengan sosiobudaya yang ada pada masanya.
Guna
memenuhi penilaian mata kuliah Menulis, makalah ini dibuat sebagai Ujian Akhir
Semester. Saya sebagai penyusun tidak sedikit mengalami kesulitan dalam
pencarian informasi untuk memenuhi aspek-aspek yang ingin dianalisis. Mohon
maklumnya apabila saya mengalami sebuah kesalahpahaman dalam pengkajian maupun
dalam pencobaan analasis kritis ini. Saya sangat menerima saran dan kritik guna
penyempurnaan makalah ini.
Atas
selesainya makalah ini tidak lupa mengucap syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya yang telah dilimpahkan. Ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang terlibat dan juga yang telah membantu. Terlebih kepada dosen
pengampu mata kuliah Menulis, Ibu Fathiaty Murtadho dan Ibu Gres Gresia Azmin.
Penyusun,
Jakarta 2018
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR
ISI............................................................................................................
BAB
1 PENDAHULUAN ......................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan .................................................................................................................
BAB
2 PEMBAHASAN..........................................................................................
2. 1 Landasan Teori ...................................................................................................
2.2 Karakteristik Karya Sastra
2.3 Analisis Cerpen Kenyataan
Adalah Sandiwara Karya O. Henry
BAB
3 KESIMPULAN...........................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................
|
ABSTRAK
Nabila
Yusufa. Romantisisme Cerpen Kenyataan Adalah Sandiwara Karya O. Henry. Makalah, Jakarta:
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Jakarta. Mei 2018.
Penelitian
ini bertujuan untuk menemukan idealisme romantik O. Henry pada cerpen Kenyataan Adalah Sandiwara berdasarkan aspek-aspek romantisisme
itu sendiri.. Cerpen tersebut merupakan salah satu dari kumpulan cerpen Cinta Yang Hilang milik O. Henry yang
diterjemahkan oleh Sunaryono Basuki K. S. Teori Wellek dan Werren mengenai
sosiologi karya sastra menjadi landasan penelitian. Hasil analisis berhasil
menemukan aspek yang mencakup romantisisme seperti berikut; a) Apresiasi yang mendalam
tentang keindan alam, b) Menggabungkan perasaan daripada akal, c) Pembelokkan
pada diri sendiri, d) Pandangan baru tentang seniman yang besifat individual,
e) Menggunakan bahasa yang bebas dan sederhana, f) Menggunakan bahasa aku
lirik, g) Penekanan imajinasi sebagai pengalaman yang transedental, h)
Kegemaran pada hal-hal yang eksotik, misterius, gaib dan dahsyat.
Kata Kunci:
Kenyataan Adalah Sandiwara, Romantisisme, Helen, Frank Barry, John Delaney.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Terciptanya
sebuah cerita atau karya sastra bisa saja dilakukan dengan pengilhaman apapun.
Melalui perenungan, pengalaman yang dialami pengarang, atau hasil penglihatan
yang di refleksikan ke dalam sebuah karya.
Damono (1979), mengatakan bahwa sastra termasuk ke dalam lembaga sosial
yang menggunakan bahasa sebagai medium dan bahasa itu sendiri merupakan ciptaan
sosial. Karena hubungan antara sastra dengan ciptaan sosial itu sendiri tidak
dapat dipisahkan.
Plato
memandang bahwa semua yang ada di dunia ini hanya tiruan dari kenyataan
tertinggi yang berada di dunia gagasan (Wiyatmi, 2013). Wiyatmi mengatakan,
“Walaupun Plato cenderung merendahkan nilai karya sastra, yang hanya dipandang
sebagai tiruan dari tiruan, namun dalam pandangannya tersebut tersirat adanya
hubungan antara karya sastra dengan masyarakat (kenyataan)” (Wiyatmi, 2013,
hlm. 14).
Misalnya
pada fenomena masyarakat abad pencerahan yang bersifat kaku, munculah romantisisme sebagai antitesis
terhadap pemikiran masyarakat abad pencerahan yang mengedepankan rasionalitas.
Aliran
romantisisme muncul karena masyarakat pada saat itu memiliki gambaran ideal
cerita romantis yang begitu membahagiakan. Sehingga menganggap sebuah
keromantisan adalah suatu hal yang diimpikan.
Lucas mengatakan bahwa romantisisme adalah satu impian mengkhayalkan
(melalui Sitanggang, 2009:13). Tetapi pada realitas sosial yang ada cerita
romantis tidak selalu berakhir bahagia melainkan kesedihan. Kesedihan akan
perpisahan misalnya atau kematian, tetapi tetap dikemas secara romantis.
Cerpen
O. Henry yang berjudul Kenyataan Adalah
Sandiwara merupakan salah satu dari kumpulan cerpen Cinta Yang Hilang milik O. Henry yang diterjemahkan oleh Sunaryono
Basuki K. S. Yaitu, sebuah cerpen yang bercerita tentang seorang wartawan dan
tokoh Aku yang menonton pertunjukkan kabaret. Sang wartawan meminta tokoh Aku
untuk membantunya menulis cerita yang sangat lucu tetapi juga ringan untuk
surat kabarnya. Tokoh Aku berusaha menceritakan cerita cinta antara Helen,
Frank Barry, dan John Delaney. Menurut tokoh Aku cerita cinta mereka begitu
lucu tetapi kawannya sang wartawan tidak
menemukan kelucuan tersebut.
Maka
dari itu Cerpen Kenyataan Adalah
Sandiwara milik O. Henry akan menjadi objek penelitian ini. Guna menemukan
gambaran romantisisme itu sendiri dan hubungannya dengan sosiobudaya pada
masanya.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana O. Henry menggambarkan
idealisme romantiknya pada cerpen
Kenyataan Adalah Sandiwara?
1.3
Tujuan Penelitian
Menemukan
idealisme romantik O. Henry pada cerpen Kenyataan
Adalah Sandiwara berdasarkan
aspek-aspek romantisisme itu sendiri.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sosiologi karya sastra milik Wellek dan Werren. Sosiologi karya
sastra adalah kajian sosiologi sastra yang mengkaji karya sastra dalam
hubungannya dengan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Wiyatmi
mengatakan, “Sosiologi sastra ini berangkat dari teori mimesis Plato, yang
menganggap sastra sebagai tiruan dari kenyataan (Wiyatmi, 2013,hlm. 45).
Sosiologi karya sastra juga mempunyai
wilayah kajian. Wilayah kajian tersebut hanya ada pada karya sastra saja tidak
diluar dari itu seperti melihat unsur-unsur sosiobudaya yang ada pada karya
sastra. Analisis hendaknya mempertimbangkan apa yang dikemukakan oleh Wellek
dan Werren: Apakah karya itu dimaksudkan sebagai gambaran yang realistik?
Ataukah merupakan satire, karikatur, atau idealisme Romantik? (Wiyatmi, 2013,
hlm. 48).
2.2 Karakteristik Karya Sastra
Menurut Jacob Sumardjo (2001), pengertian cerpen atau cerita pendek adalah seni keterampilan
menyajikan cerita (skill to present story), yang di dalamnya merupakan
satu kesatuan bentuk utuh manunggal (memfokuskan pada satu bagian atau satu
karakter saja) dan tidak ada bagian bagian yang tidak perlu, tetapi juga ada
bagian yang terlalu banyak.
Seperti yang dikatakan oleh Jacob, pengertian tentang cerpen
di atas menjelaskan bahwa ke khasan yang ada pada bentuk karya sastra cerpen
adalah tentang pemfokusan cerita dan tidak begitu meluas dalam konteks
penceritaan.
Setiap
karya sastra pasti memiliki karakter yang berbeda, karakter dalam novel tentu
berbeda dengan cerpen atau juga dengan puisi. Tetapi unsur-unsur yang membangun
dalam novel, cerpen atau puisi tidak jauh berbeda hanya saja berbeda secara
bentuk kepenulisan.
Unsur-unsur
penting di dalam cerpen yaitu mengenai Tema, Latar Belakang, Pesan Moral,
Penokohan, Sudut Pandang dan juga Alur.
2.3 Analisis Cerpen Kenyataan Adalah Sandiwara Karya O.
Henry
Analisis
ini akan dibantu dengan menggunakan klasifikasi umum mengenai aliran
romantisisme. Aspek atau ciri tersebut seperti yang dinyatakan oleh Webster
(1995) sebagai berikut:
a. Apresiasi yang mendalam
tentang keindan alam
b. Menggabungkan perasaan
daripada akal
c. Pembelokkan pada diri
sendiri
d. Keasyikan pada
kecerdesan dan kepahlawanan yang luar biasa
e. Pandangan baru tentang
seniman yang besifat individual
f. Lebih mementingkan pada
jiwa kreatif daripada bentuk formal
g. Menggunakan bahasa yang
bebas dan sederhana
h. Menggunakan bahasa aku
lirik
i.
Penekanan imajinasi sebagai pengalaman yang transedental
j.
Menghabiskan pada kebudayaan rakyat dan asli
k. Kegemaran pada hal-hal
yang eksotik, misterius, gaib dan dahsyat
Sebelas ciri tersebut
adalah aspek-aspek romantisisme yang akan di analisis dalam cerpen Kenyataan Adalah Sandiwara karya O.
Henry.
Pada bagian ini tokoh
John Delaney mengatakan pada Helen bahwa dirinya ingin lari dan terbang
bersamanya ke Riviera atau Bronx atau ketempat tua mana saja di mana yang ada
hanyalah langit italia. Hal tersebut menyatakan bahwa ada kecenderungan tokoh
yang mengindahkan keindahan alam secara mendalam dengan pengungkapan tokoh yang
ingin terbang dan lari hanya untuk melihat langit.
“Dengan rambut
ikalnya yang menggulung basah keningnya, dia mempersembahkan cintanya yang dahsyat dan tak sepantasnya
untuk kekasihnya yang hilang, memohon pada perempuan itu untuk lari bersamanya
atau terbang dengannya ke Riviera atau Bronx, atau ketempat tua mana saja di mana
yang ada hanyalah langit italia serta dolce far niente (suasana riang dan
santai). “
Lalu
aspek mengenai penggabungan perasaan daripada akal. Hal tersebut memiliki
maksud dimana perasaan lebih diutamakan dibandingkan akal pikiran. Seperti awal
muncul aliran romantisisme dalam sastra yaitu bentuk perlawan terhadap
rasionalisme. Terlihat pada bagian Helen atau John Delaney yang tetap setia
pada cintanya dua puluh tahun yang lalu. Seharusnya saat umur tiga puluh
delapan tahun Helen sudah mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan. Helen adalah
wanita cantik. Jika Helen lebih menggunakan akalnya ia pasti tidak akan
memberatkan pernikahan yang telah berlalu selama dua puluh tahun. Dan akan
menerima lelaki yang menyatakan cinta padanya.
“…tapi aku menikahi lelaki lain dua puluh
tahun yang lalu. Dia memang menyerupai angsa daripada pria, tapi kupikir aku
masih mencintainya. Aku tak pernah bertemu dengannya sejak sekitar setengah jam
setelah upacara.”
“Tuan Ramonti,”
katanya dengan nada sedih (ingat, ini bukan panggung, melainkan di sebuah kamar
tua di dekat Abingdon Square), aku benar-benar menyesal, tapi aku seorang
wanita yang sudah menikah.”
Begitu
juga dengan tokoh Delaney pada bagian ini, yang digambarkan dengan perasaan
cintanya tersebut yang menguasai
pikirannya (rasional). Sehingga tetap menunggu cintanya yang dua puluh tahun
berlalu meski Helen sudah menikah.
“…aku sangat bersalah
padamu –aku takut untuk kembali padamu, tapi cinta menguasai pikiranku. Maukah
kamu memaafkanku?”
Selanjutnya
mengenai pembelokkan diri yang dilakukan tokoh John Delaney adalah saat John
Delaney mengucapkan selamat atas kemenangan Frank mendapatkan Helen.
Seolah-olah Delaney menerima kekalahan tersebut dengan lapang dada. Tetapi saat
setelah upacara pernikahan selesai John Delaney melakukan pembelokan diri, dia
membohongi dirinya dan mengajak Helen pergi untuk terbang bersamanya ke Riviera
atau Bronx. Dan juga sikap yang dilakukan John Delaney menguntit Frank dan
memukulnya hingga terjatuh palanya terantuk batu. Hal tersebut menyatakan bahwa
terdapat kecenderungan adanya pembelokkan diri yang dilakukan terhadap Delaney
terhadap dirinya sendiri.
“Terdengar derakan
dari pintu darurat dan melompatlah John Delaney yang gila oleh cinta ke dalam
kamar Helen. Dengan rambut ikalnya yang menggulung basah keningnya, dia
mempersembahkan cintanya yang dahsyat
dan tak sepantasnya untuk kekasihnya yang hilang, memohon pada perempuan itu
untuk lari bersamanya atau terbang dengannya ke Riviera atau Bronx, atau
ketempat tua mana saja di mana yang ada hanyalah langit italia serta dolce far
niente (suasana riang dan santai).
“Ketika Frank menang,
John menjabat tangannya serta memberinya ucapan selamat – sungguh, dia
benar-benar melakukannya.”
“Aku takkan
menyembunyikan apa pun darimu. Malam itu, ketika lelaki itu pergi, aku menguntitnya.
Aku gila karena cemburu. Di suatu jalan yang gelap aku memukulnya sampai jatuh.
Dia tak bangkit lagi. Aku mabuk cinta dan cemburu. Aku bersembunyi di dekat
situ dan melihat sebuah ambulans membawanya pergi.”
Mengenai aspek pandangan
baru tentang seniman yang bersifat individualis. Dalam cerpen O. Henry ini,
pandangan mengenai seniman disinggung dalam beberapa plot cerita. Seperti
dibawah ini,
“Pada
suatu hari datanglah Ramonti, si pemain biola, dan dia menyewa kamar depan di
atas. Suara ribut-ribut di tepi kota mengusik telinganya yang manis, jadi
seseorang mengirimnkannya oasis di tengah gurun kebisingan ini,”
Bagian
tersebut menggambarkan sesosok Ramonti sebagai si seniman yang masuk dalam
hingar bingarnya kota. Tetapi kehingaran tersebut membuatnya seperti berada di
dalam keadaan yang asing. Karena pandangan baru mengenai seniman yang bersifat
individualis.
Selanjutnya, aspek
romantisisme juga mencangkup mengenai penggunaan bahasa yang bebas dan juga
sederhana. Dimana karya sastra digambarkan dengan romantis, tetapi dengan
bahasa yang bebas atau dalam maksud imajinatif dan tidak berlebihan. Seperti
pada bagian dibawah ini,
“Helen terpukau dengan
kisah-kisah dari negeri jauh serta merayunya dengan rasa hormat yang tersirat.”
Keromantisan
yang tergambar adalah saat Helen diceritakan oleh Ramonti mengenai kota-kota
negeri jauh serta Ramonti yang merayunya dengan rasa hormat namun tersirat.
Terasa hangat meski digambarkan dengan bahasa yang sederhana.
Suasana
lain juga tergambarkan di dalam cerpen seperti saat Helen mengulurkan tangannya
yang putih sebagai ciuman perpisahan bagi John Delaney. Begitu romantis, namun
digambarkan begitu ironi. Karena ciuman tersebut menandakan adanya sebuah
perpisahan. Tidak begitu berbeda dengan penolakan yang diberikan oleh Helen
terhadap Ramonti namun begitu Romantis karena Ramonti tetap memberikan ciuman
penghormatan terhadap Helen.
“Dia berlutut, dan
Helen mengulurkan tangannya yang putih demi memberi kesempatan untuk ciuman
perpisahan.”
“Ramonti mengambil
tangannya, membungkuk rendah-rendah serta menciumnya, dan kemudian kembali ke
kamarnya.”
Penggunaan bahasa aku
juga membuat keromantisan tersebut tergambar. Karena romantisisme sendiri
adalah satu impian khayalan. Dimana jika dalam cerita menggunakan bahasa ‘aku’,
akan menggambarkan sebuah khayalan atau impian yang ideal. Seperti data
berikut,
“Tapi aku menikahi
lelaki lain dua puluh tahun yang lalu. Dia memang lebih menyerupai angsa
daripada pria, tapi kupikir aku masih mencintainya.”
“…pertama kali aku
melihatmu aku menyadari bahwa kamu adalah perempuan yang diciptakan untukku dan
oh, semacam itulah.”
“Aku takkan menyembunyikan apa pun darimu.
Malam itu, ketika lelaki itu pergi, aku menguntitnya. Aku gila karena cemburu.”
Aspek selanjutnya adalah
penekanan imajinasi sebagai pengalaman yang transedental. Trasendental itu
sendiri adalah hal-hal yang bersifat kerohanian, sukar dipahami, gaib, atau
abstrak (KBBI Online, Jilid V). Hal-hal yang bersifat kerohanian tersebut
tergambarkan pada data berikut,
“Para gadis, apakah
anugerah untuk memilih dari cupid kecil yang agung pernah kalian sadari?
Anugerah untuk mempunyai teman hidup yang begitu kalian inginkan, dan mempunyai
seseorang yang tidak kalian inginkan…”
Sifat
kerohanian yang digambarkan adalah bagaimana para gadis-gadis yang mungkin
sadar atau tidak sadar akan tentang pilihan teman hidup yang kalian inginkan
atau malah tidak sama sekali kalian inginkan. Dan peran cupid itu sendiri
sebagai dewa asmara.
“Seorang
suami yang pergi selama dua puluh tahun dan kemudia mampir lagi, seharusnya tak
mengharapkan menemukan sandalnya tergeletak dengan nyamannya di rumah, atau
korek api yang siap untuk menyalakan cerutu. Harus ada penebusan dosa ,
penjelasan, serta mungkin rasa benci. Sebuah api kecil penyucian dosa dan
kemudian, bilamana dia cukup rendah hati, dia mungkin dapat dianugerahi harpa dan
mahkota.”
Lalu
pada bagian ini menggambarkan tentang penyucian dosa yang mungkin harus
dilakukan tokoh Frank atas kepergiannya selama dua puluh tahun. Karena tidak
mungkin Helen menerima begitu saja tanpa ada penebusan meskipun ia bisa saja
cukup rendah hati.
Berikutnya
kegemaran pada hal-hal yang eksotik, misterius, gaib dan dahsyat merupakah
salah satu aspek yang dapat menggambarkan romantisisme dalam cerpen. Hal-hal
eksotik tersebut dapat terimajinasi dengan penggunaan kiasan ‘sekuntum amaranth
dihatinya’. Bunga amaranth sendiri pada wujud aslinya adalah bunga yang indah
atau bisa juga dikatakan eksotik akan bentuknya. Di dalam karya sastra cerpen
Kenyataan Adalah Sandiwara, bagian dibawah ini mengkiaskan dengan ‘hati
manusia’ yang berdebar.
“…bagaimanpun
akan selalu berkembang layaknya sekuntum amaranth dihatinya.”
Dan
juga mengenai keeksotikan dalam perasaan Helen. Seperti data dibawah ini,
“Helen
merasa muda kembali. Pertama, sebuah gelombang kebanggan dan getaran
kesombongan kecil yang manis menyelimuti dirinya, dan kemudai dia menatap mata
Ramonti. Debar luar biasa menyentuh hatinya.”
Selain
hal akan keeksotikan, dalam cerpen ini juga mengambarkan sesuatu hal yang
misterius dan menyimpan pesan tersirat. Ketiga pelamar yang menyatakan cinta
padanya ditolak dan penolakan itu diakhiri dengan pelamar yang mencium tangan
putih Helen tersebut lalu pergi. Seperti data dibawah ini,
“Yah,
wajar saja. Tiga orang pelamar telah mencium tangan itu, menunggangi kuda
merahnya kemudian pergi.”
Adapula
kesan romantik yang digambarkan dalam cerpen milik O. Henry ini mengenai hal
yang begitu dahsyat dalam sebuah cerita romantis. Diungkapkan kiranya seperti
data dibawah ini,
“Cinta
perawan yang segar serta tak terlupakan bagi pengantinya adalah milik Helen;
kenangan yag suci, terhormat, serta tersimpan bagaikan harta karun pada pilihan
pertamanya mengisi separuh jiwanya.”
“Romantika
yang agung setia, manis, dan membekas yang membawanya pada perasaan itu.”
Helen
yang begitu setia terhadap cinta dua puluh tahun yang sudah berlalu. Merupakah
sebuah hal yang dahsyat dalam idealisme
romantik. Dimana cinta yang begitu agung dan dijaga oleh Helen. Berusaha
melawan pikiran sehatnya karena memberatkan perasaannya yang masih mencintai Frank
Barry suaminya.
Semua
aspek yang mencakup ciri-ciri romantisisme itu sendiri, merupakan gambaran umum
yang dapat menyatakan bahwa karya tersebut memang beraliran romantisisme. Bisa
juga dikatakan dengan maksud tujuan karya sastra itu sendiri yang menunjukan
idealisme romantiknya.
BAB
3
KESIMPULAN
Hasil
penelitian ini menemukan adanya idealisme romantik dalam cerpen Kenyataan
Adalah Sandiwara karya O. Henry berdasarkan ciri-ciri romantisisme itu sendiri.
Ciri-ciri umum dalam romantisisme terdapat 11 ciri. Yaitu, Apresiasi
yang mendalam tentang keindan alam, menggabungkan perasaan daripada akal,
pembelokkan pada diri sendiri, keasyikan pada kecerdesan dan kepahlawanan yang
luar biasa, pandangan baru tentang seniman yang besifat individual, lebih mementingkan pada jiwa kreatif daripada
bentuk formal, menggunakan bahasa yang bebas dan sederhana, menggunakan bahasa
aku lirik, penekanan imajinasi sebagai pengalaman yang transedental, dan ciri
menghabiskan pada kebudayaan rakyat dan asli, kegemaran pada hal-hal yang eksotik,
misterius, gaib dan dahsyat.
Dari
sebelas ciri yang dikemukakan oleh Webster, hanya terdapat delapan ciri yang
menggambarkan idealisme romantik dalam cerpen Kenyataan Adalah Sandiwara. Tiga ciri yang tidak ditemukan yaitu
mengenai, Keasyikan pada kecerdesan dan kepahlawanan yang luar biasa, lebih
mementingkan pada jiwa kreatif daripada bentuk formal, dan menghabiskan pada
kebudayaan rakyat dan asli.
DAFTAR
PUSTAKA
Damono,
1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar
Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Henry,
2011. Cinta Yang Hilang terjemahan
Sunaryono Basuki K. S. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Wiyatmi,
2013. Sosiologi Sastra. Jakarta:
Kanwa Publisher.
. http://hariannetral.com/2015/06/pengertian-cerpen-unsur-dan-ciri-ciri-cerpen.html# (diakses pada tanggal 20 Juni 2018, pukul21:39)
www.scribd.com/doc/54781639/Romantisisme-dalam-Sastra-Indoensia-
Agung Dwi Ertato, Rissa N, Fransiska S, Andrian Pratama, Eries S, Murshidatul
U, Dian H dan Meidy Kautsar. 2011. (diakses pada tanggal 21 Juni 2018, pukul
20:22)
LAMPIRAN
MIND MAP
Hai Nabila, saya Abdul Fattah. Wah keren sekali karya tulis ilmiah yang telah anda buat tentang romantisisme pada cerpen O' Henry. Saya tertarik akan romantisisme yang telah di analisis oleh Nabila Yusufa. Tetapi menurut saya, dalam bab analisis karya tulis ilmiah ini agak sedikit sulit untuk dipahami.
ReplyDelete